Diketik dari sebuah rekaman video ustadz Budi Ashari dalam acara di stasiun TV Trans TV – yang diunggah ulang di akun Youtube Nabawiyyah TV dengan judul Basmalah: Tuntunan Rasul tentang Kesedihan
Hidup ini antara bahagia dan sedih
Antara senang dan susah
Dan hidup ini antara keadaan yang membuat nyaman dan keadaan yang sempit
Karenanya harus ada pembahasan yang harus kita Bahasa sesuai panduan syariat tentang tema sedih
Siapapun tidak ada yang mau sedih
Kesedihan adalah hal yang memberatkan dalam kehidupan seseorang, bahkan bisa menghentikan perjalanan seseorang
Dan masalahnya pada hari ini panduan manusia sudah berubah
Bukan lagi panduan dari yang menciptakannya
Tidak ada panduan sama sekali
Sehingga orang tidak tahu harus bagaimana bersikap dalam hidup
Kehidupan menjadi lari dari satu kesedihan ke kesedihan
Ketahuilah! da dua hal yang perlu dipahami
Islam adalah agama yang tidak pernah menganjurkan kesedihan
Islam agama yang bahagia, menyenangkan, yang mendorong seseorang untuk hidup dalam kelapangan
Dan yang kedua adalah bagaimana kita bersikap Ketika kita mengalami kesedihan
Imam Ibnul Qayyim Rahimahullahu Ta’aalaa dalam kitabnya Madaarijus Salikin menjelaskan dengan sangat dalam dengan dalil yang kuat tentang tema kesedihan
Bahwa kesedihan adalah sesuatu yang tidak pernah diajarkan dalam Islam
Tetapi kesedihan adalah sebuah tempat yang pasti disinggahi setiap kita
Ketika kita membaca Al-Qur’aanul Karim, banyak sekali memerintahkan kita untuk jangan bersedih
Kita dilarang untuk bersedih
Ketika Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam dikejar untuk dibunuh oleh orang-orang kafir Qurays dalam perjalanan hijrah Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
Kemudian Abu Bakar menangis
Maka Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan
‘Jangan bersedih, sungguh Allah bersama kita’
Begitu juga dalam ayat yang lain
Ketika Allah menceritakan bagaimana sikap kaumnya yang memusuhi beliau , Allah mengatakan
‘Wahai Muhammad jangan sedih menghadapi mereka yang memusuhimu
Bagaimana Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak bersedih, beliau didustakan, dilempari, bahkan dicaci maki dan seterusnya
Tetapi ternyata Allah mengingatkan
‘Wahai Muhammad jangan sedih berhadapan dengan mereka’
Allah menjanjikan kepada kita bahwa orang-orang beriman adalah orang-orang yang akan mendapatkan hasil
‘tidak ada takutnya, tidak ada sedihnya’
Bahkan puncak dari semuanya adalah ayat
bahwa ketika orang-orang memasuki kenikmatan abadi yaitu surga Allah Ta’aalaa
Maka semua yang masuk surga akan berkata
‘segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kesedihan dari kami’
Artinya di surga, tidak ada kesedihan sama sekali
Kalau di surga tidak ada kesedihan, maka begitulah orang-orang beriman di muka bumi ini
Tidak ada takut dan tidak ada sedih dalam harapannya
Dan bahwa orang beriman sekalipun, hidup di dunia ini pasti ada sedihnya
Tapi begitu masuk surga, sedih itu hilang
Kesedihan bukanlah perintah agama, apalagi terhadap kehidupan dunia ini
Tetapi dia adalah tempat yang pasti kita singgahi
Dan Rasulullah
Sebagaimana yang disampaikan oleh sahabat mulia ‘Abdullah bin al-Haarits Radhiallahu ‘anhu
‘Aku belum pernah melihat seseorang yang paling banyak tersenyumnya melebihi Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam’
Artinya Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang selalu tersenyum
Orang beriman bahkan diajari Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk berlindung dari kesedihan
‘Yaa Allah aku berlindung kepadamu dari kegundahan dan kesedihan’
Hamm adalah kegundahan pada sesuatu yang akan terjadi
Adapun huzn adalah kesedihan pada sesuatu yang telah berlalu
Dua-duanya kita diperintahkan syariat untuk berlindung dari keduanya
Ini tentu berbeda dengan kegundahan orang-orang sholeh yang hidup di tengah-tengah lingkungan yang rusak
Oleh para ulama disebutkan ada kesedihan karena urusan dunia, ada karena urusan akhirat
Urusan dunia misalnya kehilangan harta, kehilangan orang yang dicintai
Jangan sampai kesedihan dunia membuat hidup kita larut tenggelam dalam kesedihan
Dan adapun kesedihan terhadap akhirat
Orang beriman akan beramal dengan perasaan harap-dan takut
Secara umum hidup orang beriman adalah hidup yang membahagiakan, hidup yang luar biasa sebagaimana yang dikatakan oleh para ahli ilmu’
‘andai para raja tahu kenikmatan yang ada dalam hati kami maka mereka akan mengambil paksa dengan pedang-pedang mereka
Ini menunjukkan raja, kekayaan, pangkat kebesaran, fasilitas ternyata bukan itu penyebab seseorang menjadi bahagia
Ternyata seseorang dengan imannya itu yang disebut membahagiakan dalam kehidupan seseorang
Adapun bagaimana ketika seseorang sedang dalam kesedihan bagaimana dia bersikap
Jangan sampai kesedihan itu membuat dia berhenti dalam langkahnya, dalam perjuangannya
Ini berbahaya
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berdakwah di masyarakatnya sedih juga, ada yang menolak, mengingkari bahkan berencana membunuh beliau, Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam sedih melihat masyarakatnya dalam kekafiran, sedih sekali
Tapi sedih itu tidak boleh sampai mencelakai diri
Karenanya jika kita bersedih dalam urusan dunia kita, orang beriman harus mengukur banyak hal, karena sebatas apa hubungan kita dengan Allah maka sebatas itulah kita akan mendapatkan kebahagiaan
Artinya kalau hubungan kita dengan Allah kuat sekali, maka bahagia di hati kita tebal sekali
Tapi kalau lemah berhubungan kita dengan Allah maka alangkah kecilnya bahagia dalam hati kita
Dan ternyata kalau orang sedang bersedih
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berusaha menghibur supaya sedih itu tidak berkelanjutan
Kata Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
‘Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu keletihan dan penyakit (yang terus menimpa), kehawatiran dan kesedihan, dan tidak juga gangguan dan kesusahan bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya.’ HR. Bukhari no. 5641
Artinya orang beriman
Mendapatkan pahala dari kesedihan yang menimpa dirinya
Untuk itu kalau ada orang yang hidupnya bersedih terus-terusan bersedih
Maka coba koreksi tentang iman kita
Tentang hubungan kita dengan Allah Subhaanahu wa Ta’aalaa
Tentang dosa yang menyebabkan kita serba ragu serba gundah dalam hidup ini, jangan jangan itulah yang menjadi penyebabnya
Mari kita hilangkan itu supaya hilang kesdihan dalam hidup kita
Orang beriman diperintahkan Allah untuk berbahagia
Ketika seseorang bersedih maka dia juga diperintahkan untuk melakukan tindakan yang benar
Jangan sampai putus asa
Karena kalau putus asa dikhawatirkan dia akan melakukan tindakan-tindakan yang tidak terpuji
Dan lihat! Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan
Orang beriman hidup dalam dua rel
“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim, no. 2999)
Ingatlah ayat bahwa kelak Allah akan memasukkan orang beriman kedalam surga dengan menghilangkan kesedihan mereka
Betapun sedih hidup di dunia ini
Maka kesedihan orang beriman tidak akan lama’
Dan mari kita maknai kesedihan sebagai ampunan dosa-dosa kita
Artinya lebih baik kita mendapatkan musibah ini sebagai sebuah tebusan dari dosa-dosa kita
Daripada kesalahan kita ditumpuk di akhirat dengan pertanggung jawaban yang sangat berat
Makanya ketika mendapatkan kesedihan mari kita koreksi diri kita
Dan juga ada hal yang sangat teknis
Karena hari ini ada penyakit di masyarakat
Tiba-tiba masyarakat jadi suka dengan hal-hal yang sifatnya menyedihkan, tayangan yang serba membuat hati teriris-iris , bacaan yang membuat pilu
Itu sesuatu yang tercela
Kalua anda bersedih hindarilah tempat-tempat yang membuat anda menjadi bersedih
Karena hal-hal yang seperti itu akan memicu kesedihan-kesedihan yang disenangi syetan
Dan Rasul Shallallahu ‘alaihi wa Sallam manusia biasa seperti kita, tapi beliau manusia yang paling mulia
Ketika beliau ditinggal mati oleh anakmya
Ibrahim
Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menangis
Sedih
Nabi mengatakan
Dan ini menjadi panduan untuk kita
‘Sungguh hati bersedih
Dan mata menangis
Tapi yang keluar dari lisan
Adalah sesuatu yang diridhoi Allah’
Artinya mari kita jaga lisan kita kalau sedang sedih,
Diam daripada berbicara
Karena kita khawatir malah akan berbicara yang buruk
Bahkan bisa mendoakan keburukan bagi diri kita sendiri
Maka jaga lisan, jangan berucap kecuali apa yang diridhoi Allah
Mudah-mudahan Allah memberikan kita kehidupan yang membahagiakan
Kehidupan yang ridho terhadap semua takdir yang Allah berikan kepada kita
Karena ,
Walaupun panjang malam mini
Tapi esok selalu ada pagi yang lebih bercahaya
Walaupun panjang kegelapan
Tapi esok ada harapan
Karena jangan sampai kita berlarut dalam kesedihan
Mudah-mudahan Allah berikan pahala yang besar kepada kita
Dan mudah-mudahan kelak kita akan dijadikan bagian dari orang-orang yang kelak berkata di surgaNya’
‘Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kesedihan dari kami’