Dirangkum dari Yufid TV, Ustadz Firanda Andirja Hafidzahullah
Sering kita temui, orang-orang yang bergelimang harta, tapi ternyata harta itu tidak membawanya menjadi bahagia, sedangkan ia malah terpuruk dalam kemewahan hartanya. Padahal ada pula orang-orang yang hanya tinggal di gubuk tapi bisa tersenyum setiap hari bersama keluarganya
Atau orang yang punya jabatan tinggi, namun merasa stress dan tertekan dengan tuntutan kerja sehingga mengakhiri hidupnya dengan meminum racun yang mematikannya.
Atau orang kaya yang sangat sibuk sampai membuat ia lalai dari keluarganya sehingga ia kehilangan cinta dari rumahnya..
Padahal Allah telah tunjukkan cara bahagia itu……
Karena ada perkara –perkara yang bisa membuat orang lain bahagia, terutama ketika kita bicara tentang orang yang diberi Allah kelebihan harta.
Nabi Shallallahu a’alaihi wa sallam pernah bersabda,
“Amal yang paling Allah paling cintai yaitu rasa senang yang engkau masukan ke dalam hati seorang muslim, atau kau hilangkan laparnya, atau kau lunasi hutang nya, atau kau hilangkan kesulitannya, Sungguh aku menemani saudaraku untuk memenuhi kebutuhan nya lebih aku cintai daripada I’tikaf di masjid nabawi selama satu bulan’
AllahuAkbar, bahkan Nabi membandingkan amalan ini dengan I’tikaf di masjid nabawi yang kita tahu bahwa sungguh besar pahala sholat di dalamnya
Karena itu adalah amalan yang akan memasukkan hati bahagia ke dalam hatinya.
Ada sahabat yang mengeluhkan tentang kekerasan hatinya, jawaban Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
“Jika kau ingin hatimu menjadi lembut, menjadi bahagia, menjadi tenang, maka berikanlah makanan kepada fakir miskin, dan usaplah tanganmu di kepala anak yatim”
Memang apa hubungan dengan bahagia dan anak yatim?
Ternyata ada kaidah
“bahwasanya balasan tergantung amalan seorang hamba, jika seseorang berusaha menyenangkan hati orang lain, memikirkan kesulitan yang dihadapi orang lain, berusaha menyenangkan hatinya, maka Allah akan masukkan kesenangan dalam hatinya”
Oleh karenanya sering kita dapati, orang-orang yang sibuk menjadi relawan ke suatu daerah untuk memberi bantuan, yang letih-letih menjadi relawan untuk mengajar anak-anak desa, yang bersusah payah keliling dari satu jalan ke jalan lain untuk mengumpulkan donasi untuk para korban gempa, padahal ini adalah perjalanan yang melelahkan bahkan jaminan tidak mendapatkan dunia (uang, menjadi tersohor dll), namun dia selalu semangat melakukan amalan tersebut…
Karena ada bahagia, yang Allah masukkan ke dalam hatinya
Dan, orang yang paling bahagia di muka bumi ini adalah Nabi Shallallahu a’alaihi wa sallam, karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu mencari cara untuk membahagiakan orang lain
Jika ada yang memberatkan sahabat, memberatkan kaum muslim, maka akan terasa berat oleh Nabi shallalllahu a’alaihi wasallam.
Khadijah bahkan berkata ; sekali kali tidak! bergembiralah wahai suamiku, Allah tidak akan menghinakan mu, karena engkau senantisa jujur berkata, menjaga silaturrahim, menyenangkan keluarga dan kerabat, membantu orang yang kesusahan ,menyenangkan para tamu, membantu orang-orang yang terkena musibah.
Itulah sifat dasar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang selalu ingin membahagiakan orang lain.
Tatkala Rasul didatangi seorang budak, kemudian tangannya ditarik, dan Nabi shallalalhu a’alaihi wasallam membiarkan nya karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ingin memasukkan kebahagiaan ke dalam hati seorang budak wanita kecil tersebut
Oleh karena itu, jika kita memiliki kelebihan harta, rizki, maka bahagialah dengan membahagiakan orang lain dengan menyumbangkan harta, yakinlah Allah akan membahagiakanmu
Sebab, bagaimana seseorang akan dibiarkan Allah, sementara dia sibuk memikirkan untuk membahagiakan saudaranya.